Rabu, 29 Januari 2014

Selamat Malam Magelang.. Kembali sebuah tulisan sederhana Menemani malam kawan-kawan yg indah ini.

Dalam tulisan sebelum ini telah di deskripsikan hidup seorang supporter sepak bola (Baca postingan sebelumnya). Muncul sebuah pertanyaan bagaimana bisa kami hadir di setiap pertandingan tim kebanggaan berlaga. Hal ini berkaitan dengan uang dan waktu. Adalah tidak masuk akal mengeluarkan puluhan ribu hingga ratusan ribu hanya untuk mendukung tim sepak bola.
Jadwal yg padat membuat kami harus pintar-pintar memutar otak agar bisa membagi antara tiket pertandingan dan kebutuhan hidup sehari-hari.
Pernah suatu ketika saya benar-benar tak memiliki cukup uang hanya utk membeli tiket laga kandang tim. Hari itu merupakan pertandingan penting manakala tim kebanggaan kami akan bertanding melawan tim sepak bola dari daerah pesisir pantai. Benar-benar tak pegang uang, sepeser pun tak ada. Akan sangat menyesal sekali apabila tak bisa menghadiri pertandingan tersebut dikarenakan faktor uang. "Laga kandang, dan aku tak ada Uang!! Shiiit!!" ucapku saat itu. Cara terakhir agar aku bisa mendapatkan uang hanyalah dengan menjual sepatu, jaket, atau pakaian yg aku sayangi. Ah biarlah, ini semua demi tim.
Cara seperti sudah lumrah dikalangan kami. Jual barang kesayangan hingga gadai-menggadai sering kami lakukan hanya untuk bisa mendukung tim kebanggaan kami berlaga. Jadwal pertandingan yg saling berdekatan itu memaksa kami agar memutar otak untuk mencari uang. Belum lagi jika pertandingan away. Pernah suatu ketika dalam satu minggu kami 2 kali manjalani laga away. Kami hanya tersenyum manakala melihat jadwal tersebut. Asal cukup utk transportasi dan tiket masuk stadion, kami tak masalah. Masalah perut kami kesampingkan dulu. Kami percaya Tuhan mempunyai banyak makanan utk kami makan jika kami merasa lapar. Sering kami berbagi makanan, rokok, dan minuman yg kami bawa dari rumah masing-masing. Belum lagi jika supporter lawan memberi sedikit makanan saat bertamu di kotanya. Kami merasa kami adalah keluarga. Keluarga yg disatukan oleh sepak bola. Sepak bola benar-benar mengajarkan kita kebersamaan. Dalam pemikiran orang normal, itu semua adalah sebuah kebodohan. Tak masuk akal bila dipikirkan, dengan penghasilan yg pas-pasan seperti itu kami mengeluarkan uang yg tak sedikit di setiap pertandingannya. Tp itulah yg terjadi, itulah hidup kami. Ini bukan tentang kepuasan, ini tentang emosi jiwa.
Selain uang, waktu adalah permasalahan yg cukup rumit di kalangan supporter sepak bola seperti kami. Waktu yg tak bisa di ajak kompromi tersebut yg membuat kami harus benar-benar berpikir keras. Tak terhitung berapa kali kami bolos sekolah, kuliah, atau kerja hanya agar bisa datang di tribun dan bernyanyi mendukung tim yg kami banggakan tersebut. Tak masuk akal. Tp inilah cinta dan kebanggaan, semua diatas batas logika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar